Assalamualaikum wr.wb
oke bertemu lagi dengan saya kali ini saya akan sharing bersama pak ziad sobri tentang mikrotik simak artikelnya
B. pengertian
-1.apa sih yang disebut dengan wirelles ?
-.bagaimana konfigurasinya
-apa sih yang dimaksud bridge ?
- apa kegunaan routing ?
-apa yang dimaksud dengan wirelles ?
- apa yang dimaksud dengan fire wall ?
- cara cara mengkonfigurasikan semuanya ?
1. maksud dan tujuan
ingin mengenal lebih dalam tentang mikrotik
2.pembahasan
=apa yang di maksud dengan bridge
jawab: Bridge adalah suatu alat yang dapat menghubungkan jaringan komputer LAN (Local arean Network) dengan jaringan LAN yang lain. Bridge dapat menghubungkan tipe jaringan komputer berbeda-beda (misalnya seperti Ethernet & Fast Ethernet), ataupun tipe jaringan yang serupa atau sama.
= apa yang dimaksud tentang routing
jawab : Routing digunakan untuk proses pengambilan sebuah paket dari sebuah alat dan mengirimkan melalui network ke alat lain disebuah network yang berbeda.
=apa yang di maksud dengan wirelles
jawab:
wireless adalah teknologi tanpa kabel, dalam hal ini adalah melakukan hubungan telekomunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel.
=apa fungsi dari firewall
jawab: firewall komputer bertindak sebagai penghalang antara komputer dalam jaringan.
berikut konfigurasinya
- setting mikrotik wirelles bridge
1. Mengaktifkan Wireless
Secara default status wlan Routerboard mikrotik adalah mati, maka dari
itu kita harus mengaktifkanya, caranya di tampilan utama mikrotik klik menu Wireless > Tab Interfaces.
Di tab interfaces kita akan melihat satu atau lebih interfaces wlan yang mati, untuk mengaktifkanya klik interfaces wlan yang akan di aktifkan (jika lebih dari satu), lalu klik tanda checklist biru.
2. Mengubah Name Interfaces Wlan
Untuk mengubah nama interfaces wlan, Double Klik wlan lalu klik tab General,
di tab ini kita hanya akan mengubah nama dari interfaces wlan saja,
setting namanya di kolom name sesuai keinginan kalian, namun di sini
saya menamaninya "Wifi User"
3. Mode Ap-Bridge
Setelah mengubah namanya, pindah ke tab sebelahnya / Wireless, ubah mode Wireless menjadi Ap-Bridge, ubah nama SSID default Mikrotik menjadi nama lainya sesuai keinginan kalian, jika tidak ingin menggunakan password, ubah security profile
menjadi default, tapi jika ingin menggunakan password isi atau pilih
kolom security profile dengan nama Security Profile yang sudah kalian
buat, untuk cara membuatnya ada di poin ke 4.
4. Security Profile (Optional)
Untuk menambahkan password wireless kita bisa menambahkan konfigurasi ini dengan cara :
Di halaman utama mikrotik klik menu Wireless > Tab Security Profile > Klik tanda + untuk menambahkan dan isi kolom-kolom berikut :
- Name = Isi bebas, hanya untuk penamaan saja, di sini saya beri nama sama seperti nama SSID
- Mode = Isi sesuai dengan jenis keamanan wifi yang di inginkan, jika bingung pilih saja dynamic-keys, karena umum di gunakan.
- Authentication Type = Sama dengan mode, isi dengan jenis keamanan wifi, tandai saja WPA2-PSK.
- Unicast Ciphers = Tandai aes ccm dan tkip
- Group Ciphers = Tandai aes ccm dan tkip
- WPA2 Pre-Shared Key = isi dengan password wireless yang di inginkan
- Jika sudah klik OK
5. IP Address
Selain setting IP Address untuk interfaces public, kita juga di haruskan
setting IP untuk interfaces wireless atau wlan yang akan di gunakan,
yang nantinya berfungsi untuk pembagian IP ke client. Caranya di halaman
utama mikrotik, klik menu IP > Address > Tanda + biru.
Isi kolom address dengan IP Mikrotik yang akan digunakan, lalu isi /
pilih kolom interfaces dengan interfaces (defaultnya) wifi1 atau di sini
saya beri nama "Wifi User", dan klik OK.
6. DHCP Server (Optional)
Untuk yang satu ini bersifat pilhan, bisa di lakukan atau pun tidak di
lakukan, tergantung dari keinginan dan kebutuhan masing-masing, tujuan
dari konfigurasi ini adalah untuk membagikan IP secara otomatis ke
client / user. Tutorial lengkap beserta penjelasan mengenai DHCP bisa
kalian lihat di sini : Cara Mudah Konfigurasi DHCP Server di Mikrotik
7. Testing
Jika semua konfigurasi di atas sudah di lakukan, langkah selanjutnya
tinggal testing. Jalankan komputer / HP / perangkat lainya yang bisa
menangkap sinyal wireless, lalu lihatlah apakah nama wifi / SSID dari
wifi yang telah di buat ada ?, pastikan ada ya, karena jika tidak ada
maka cek kembali konfigurasinya. Berikut perbedaan antara wifi yang
menggunakan default security profile dengan security profile buatan,
1. Mengaktifkan Wireless
Secara default status wlan Routerboard mikrotik adalah mati, maka dari
itu kita harus mengaktifkanya, caranya di tampilan utama mikrotik klik menu Wireless > Tab Interfaces.
Di tab interfaces kita akan melihat satu atau lebih interfaces wlan yang mati, untuk mengaktifkanya klik interfaces wlan yang akan di aktifkan (jika lebih dari satu), lalu klik tanda checklist biru.
2. Mengubah Name Interfaces Wlan
Untuk mengubah nama interfaces wlan, Double Klik wlan lalu klik tab General,
di tab ini kita hanya akan mengubah nama dari interfaces wlan saja,
setting namanya di kolom name sesuai keinginan kalian, namun di sini
saya menamaninya "Wifi User"
3. Mode Ap-Bridge
Setelah mengubah namanya, pindah ke tab sebelahnya / Wireless, ubah mode Wireless menjadi Ap-Bridge, ubah nama SSID default Mikrotik menjadi nama lainya sesuai keinginan kalian, jika tidak ingin menggunakan password, ubah security profile
menjadi default, tapi jika ingin menggunakan password isi atau pilih
kolom security profile dengan nama Security Profile yang sudah kalian
buat, untuk cara membuatnya ada di poin ke 4.
4. Security Profile (Optional)
Untuk menambahkan password wireless kita bisa menambahkan konfigurasi ini dengan cara :
Di halaman utama mikrotik klik menu Wireless > Tab Security Profile > Klik tanda + untuk menambahkan dan isi kolom-kolom berikut :
- Name = Isi bebas, hanya untuk penamaan saja, di sini saya beri nama sama seperti nama SSID
- Mode = Isi sesuai dengan jenis keamanan wifi yang di inginkan, jika bingung pilih saja dynamic-keys, karena umum di gunakan.
- Authentication Type = Sama dengan mode, isi dengan jenis keamanan wifi, tandai saja WPA2-PSK.
- Unicast Ciphers = Tandai aes ccm dan tkip
- Group Ciphers = Tandai aes ccm dan tkip
- WPA2 Pre-Shared Key = isi dengan password wireless yang di inginkan
- Jika sudah klik OK
5. IP Address
Selain setting IP Address untuk interfaces public, kita juga di haruskan
setting IP untuk interfaces wireless atau wlan yang akan di gunakan,
yang nantinya berfungsi untuk pembagian IP ke client. Caranya di halaman
utama mikrotik, klik menu IP > Address > Tanda + biru.
Isi kolom address dengan IP Mikrotik yang akan digunakan, lalu isi /
pilih kolom interfaces dengan interfaces (defaultnya) wifi1 atau di sini
saya beri nama "Wifi User", dan klik OK.
6. DHCP Server (Optional)
Untuk yang satu ini bersifat pilhan, bisa di lakukan atau pun tidak di
lakukan, tergantung dari keinginan dan kebutuhan masing-masing, tujuan
dari konfigurasi ini adalah untuk membagikan IP secara otomatis ke
client / user. Tutorial lengkap beserta penjelasan mengenai DHCP bisa
kalian lihat di sini : Cara Mudah Konfigurasi DHCP Server di Mikrotik
7. Testing
Jika semua konfigurasi di atas sudah di lakukan, langkah selanjutnya
tinggal testing. Jalankan komputer / HP / perangkat lainya yang bisa
menangkap sinyal wireless, lalu lihatlah apakah nama wifi / SSID dari
wifi yang telah di buat ada ?, pastikan ada ya, karena jika tidak ada
maka cek kembali konfigurasinya. Berikut perbedaan antara wifi yang
menggunakan default security profile dengan security profile buatan,
sumber:https://www.bluespedia.xyz/2017/08/konfigurasi-wireless-mikrotik-ap-bridge.html
wassalamualaikum wr.wb
0 Comments
silahkan berkomentar tentang template ini