pengenalan jenis jenis selector dasar dalam css

A. Pendahuluan
                                     Assalamualaikum wr.wb

    oke bertemu lagi dengan saya, kali ini saya akan sharing tentang pengenalan selector dasar dalam css.


B.latar belakang

    Selector adalah sebuah pola (pattern) yang digunakan untuk ‘mencari’ suatu tag di dalam HTML. Analogi untuk selector, misalnya: mencari semua tag p, atau mencari seluruh tag h1 yang memiliki atribut class=judul.

C. Maksud dan tujuan

     ingin mengetahui selector dasar dalam css

D. waktu pelaksanaan

           2 jam

E. pembahasan

Selector adalah sebuah pola (pattern) yang digunakan untuk ‘mencari’ suatu tag di dalam HTML. Analogi untuk selector, misalnya: mencari semua tag p, atau mencari seluruh tag h1 yang memiliki atribut class=judul.

CSS memiliki banyak selector, kita akan membahasnya satu persatu:

A. Universal Selector

Universal selector hanya ada 1 di dalam CSS, yaitu tanda bintang “*”. Selector ini bertujuan untuk ‘mencari’ semua tag yang ada.
Contoh Universal Selector CSS:




* {
color: blue;
background-color: white;
}
Kode CSS diatas bermaksud untuk membuat seluruh tag HTML berwarna biru, dan background berwarna putih.


B. Element Type Selector

Element Type Selector atau Tag Selector adalah istilah untuk selector yang nilainya merupakan tag HTML itu sendiri. Setiap tag HTML bisa digunakan sebagai selector, dan seluruh tag tersebut akan ditangkap oleh selector ini.

Contoh Element Type Selector CSS:






h1 {
text-decoration: underline;
   }
p {
font-size:14px;
}
Contoh kode CSS diatas akan membuat semua tag <h1> akan bergaris bawah, dan seluruh tag <p> akan berukuran 14pixel.
Efek dari element type selector adalah dari awal tag, sampai akhir tag. Jika didalam tag <p> terdapat tag <i>, maka tag tersebut juga akan berukuran 14 pixel, sampai ditemui tag penutup </p>.


C. Class Selector

Class Selector merupakan salah satu selector yang paling umum dan paling sering digunakan. Class Selector akan ‘mencari’ seluruh tag yang memiliki atribut class dengan nilai yang sesuai.
Untuk penggunaan Class Selector, kita harus memiliki tag HTML yang mempunyai atribut class. Contohnya:

<p class=”paragraf_pertama”> Ini adalah sebuah paragraf pertama</p>
<h1 class=”judul”>Judul Artikel</h1>
<h2 class=”judul penting berwarna”>Sub Judul Artikel<h2>

Perhatikan bahwa untuk semua tag diatas, kita menambahkan atribut class dengan nilainya adalah nama dari kelas itu sendiri. Sebuah nama class dapat dimiliki oleh lebih dari 1 tag, dan dalam sebuah tag dapat memiliki lebih dari 1 class.

Contohnya dalam baris terakhir pada contoh diatas,tag h2 memiliki atribut class=”judul penting berwarna”. Tag ini teridiri dari 3 class, yaitu judul, penting, dan class berwarna.

Sedangkan untuk kode CSS Class Selector adalah sebagai berikut:
   
.paragraf_pertama {
color: red;
}
.judul {
font-size:20px;
}
.penting {
color:red;
font-size: 1em;
}

Untuk menggunakan class selector, di dalam CSS kita menggunakan tanda titik sebelum nama dari class.

Untuk contoh kita, seluruh class yang memiliki nilai “paragraf_pertama”, warna text akan menjadi merah. Dan seluruh class judul akan memiliki font 20 pixel.

D. ID Selector

ID Selector bersama-sama dengan class selector merupakan selector paling umum dan juga sering dipakai (walau tidak sesering class selector). Penggunaan ID selector hampir sama dengan class selector, dengan perbedaan jika pada Class Selector kita menggunakan atribut class untuk tag HTML, untuk ID selector, kita menggunakan atribut id.

Contoh penggunaan atribut id pada tag HTML

<p id=”paragraf_pembuka”> Ini adalah sebuah paragraf pembuka</p>
<h1 id=”judul_utama”>Judul Artikel</h1>
<h2 id=”sub_judul”>Sub Judul Artikel<h2>

Atribut id selain untuk selector CSS, juga berperan sebagai kode unik untuk masing-masing tag (terutama dipakai untuk kode JavaScript). Karena hal tersebut, id yang digunakan harus unik dan tidak boleh sama. Dengan kata lain, id hanya bisa digunakan satu kali dalam sebuah halaman web dan tidak boleh sama.

Contoh penggunaan id selector kode CSS Class Selector adalah sebagai berikut:
   
#paragraf_ pembuka {
color: red;
}
#judul utama {
font-size:20px
}

Di dalam kode CSS, kita menggunakan tanda pagar “#” sebagai penanda bahwa kita mencari tag yang memiliki id tersebut.

E. Attribute Selector

Selector dasar terakhir kita adalah attribute selector. Selector ini sedikit lebih advanced dibandingkan dengan selector-selector sebelumnya. Atribut Selector ini digunakan untuk mencari seluruh tag yang memiliki atribut yang dituliskan.

Contoh penggunaan Attribute Selector kode CSS adalah sebagai berikut:
   
[href] {
font-size:20px ;
}
[type="submit"] {
width:30px;
}

Seperti yang dapat dilihat dari contoh diatas, setiap atribut selector harus berada diantara tanda kurung siku “[” dan “]”.



F. Alat dan bahan

    1. laptop
    2. charging
    3. koneksi internet

G. referensi

     https://www.duniailkom.com

H. penutup

    oke sekian dari saya bila ada kesalahan saya minta maaf , semoga bermanfaat

                                       Wassalamualaikum wr.wb








Post a Comment

0 Comments